Header Ads

Tantangan Pendidikan Dalam Membangun Karakter Anti-Korupsi di Sekolah.

 

Pendidikan anti korupsi berperan penting dalam mengembangkan karakter yang kuat dan ketahanan terhadap korupsi. Salah satu langkah terpenting untuk membangun mentalitas anti korupsi yaitu dengan menerapkan pendidikan sekolah. Kurikulum harus mencakup konten tentang etika, integritas, dan bahaya korupsi (David, 2023). Anda juga dapat melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang menekankan nilai-nilai tersebut. Dalam konteks ini, pendidikan antikorupsi dapat menghasilkan generasi yang lebih baik, pemimpin yang lebih jujur, dan masyarakat yang lebih sadar akan bahaya korupsi. Dengan cara ini, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil, transparan dan bermoral, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan negara dan seluruh warga negaranya (Yuwono Amongtyo, 2023).

 

Pendidikan korupsi dinilai sebagai salah satu strategi pemberantasan korupsi karena dapat menciptakan ekosistem budaya pemberantasan korupsi di masyarakat. Institusi pendidikan merupakan alat strategis untuk mengekspresikan kebaikan dan memberdayakan generasi muda agar bebas dari korupsi. Pemberantasan korupsi masih menjadi perhatian utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat menyadarkan seluruh elemen negara untuk bekerja sama dalam memerangi korupsi, dan hal tersebut harus didukung penuh oleh seluruh pihak yang terlibat dalam pemerintahan (Shifara, 2021).

 

Pendidikan anti korupsi penting tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Orang tua harus dilatih untuk mendukung pengembangan karakter antikorupsi pada anak. Selain itu, kerja sama dengan otoritas antikorupsi pemerintah dan organisasi non-pemerintah yang berdedikasi untuk memberantas korupsi juga sangat penting. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan generasi yang lebih baik, pemimpin yang lebih jujur, dan masyarakat yang lebih sadar akan bahaya korupsi (Yuwono Amongtyo, 2023).

 

Pembelajaran antikorupsi bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada siswa mengenai permasalahan korupsi saat ini dan upaya pencegahannya. Dalam upaya antikorupsi, membangun budaya antikorupsi di masyarakat merupakan elemen kunci dalam upaya antikorupsi. Dan mahasiswa adalah anggota masyarakat yang mendorong perubahan dan memerangi korupsi di masyarakat.Untuk berperan aktif, siswa harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya (Sofi, 2022).

 

Namun, ada banyak tantangan dalam meningkatkan kesadaran anti korupsi. Salah satu tantangan terbesarnya adalah penolakan terhadap perubahan dari pihak-pihak yang terlibat dalam praktik korupsi. Komitmen politik yang kuat juga diperlukan untuk mendorong reformasi antikorupsi. Sumber daya juga diperlukan untuk mengembangkan materi pembelajaran dan melatih guru dan pelatih antikorupsi. Oleh karena itu, kerja sama dengan otoritas antikorupsi pemerintah dan organisasi non-pemerintah yang berupaya memerangi korupsi sangatlah penting. Selain itu, pelatihan terhadap orang tua juga diperlukan untuk mendukung pengembangan kepribadian antikorupsi pada anak (Yuwono Amongtyo, 2023).

 

Korupsi memang sulit diberantas, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Tantangan terbesar dalam dunia pendidikan adalah memenuhi fungsi preventif atau kehati-hatian. Yang paling dibutuhkan dalam pendidikan antikorupsi adalah pendidik yang menyadari bahwa korupsi merupakan kejahatan serius. Pendidikan adalah salah satu contohnya. Jika pendidik korup, apa yang terjadi pada siswa? Dalam hal ini, nilai-nilai dan praktik terkait antikorupsi harus diajarkan di seluruh satuan pendidikan. Beberapa nilai dan praktik antikorupsi yang diajarkan berkaitan dengan keuangan dan etika, seperti: Mengelola pendapatan dan pengeluaran dengan cermat, menekankan nilai-nilai kejujuran dan kesederhanaan, serta mengenalkan tabungan dan investasi sejak dini (Sidik, 2022).

 

Penelitian juga menunjukkan bahwa pendidikan karakter berperan dalam menumbuhkan nilai-nilai moral seperti integritas, tanggung jawab, dan empati, yang dapat membantu Gen Z dalam menghadapi kendala sosial dan teknologi secara bijak. Di sisi lain, pendidikan antikorupsi memberikan landasan etika yang kuat dan pemahaman tentang dampak negatif praktik korupsi, sehingga memberdayakan Generasi Z untuk mengambil tindakan pencegahan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memasukkan pendidikan karakter dan pendidikan antikorupsi ke dalam kurikulum (David, 2023).

David, M. (2023). Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi : Menjawab Tantangan Moral Generasi Z. Jurnal.Umsu. https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/jpce/article/view/16678/10309

Shifara, M. (2021). Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/shifara32321/61a2d6a006310e18964ea172/pentingnya-pendidikan-anti-korupsi

Sidik, N. (2022). Tantangan Pendidikan di Negeri Sarat Korupsi. Mediaindonesia.Com. https://mediaindonesia.com/opini/527111/tantangan-pendidikan-di-negeri-sarat-korupsi

Sofi, N. A. (2022). Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Terhadap Mahasiswa. Justices.Pdfaii. https://justices.pdfaii.org/index.php/i/article/view/5/8

Yuwono Amongtyo. (2023). Membangun Karakter Melalui Pendidikan Anti Korupsi. Kumparan.Com. https://kumparan.com/amongtyo-yuwono/membangun-karakter-melalui-pendidikan-antikorupsi-21Fwn4OwLDx

3 komentar:

  1. keren kak, terima kasih atas informasinya sangat membantu!! >_<

    BalasHapus
  2. membangun karakter anti korupsi memang penuh tantangann.. semangatt teruss buat para pengajar diluar sanaa

    BalasHapus
  3. memang penting membangun mental anti korupsii makanya sekolah harus menerapkan pendidikan anti korupsi

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.